WRHASPATI TATTWA
Wrhaspati
Tattwa adalah salah satu naskah Siwaistis. Naskah ini berbahasa Sanskerta dan
Jawa Kuna. Bait-bait seloka menggunakan bahasa Sanskerta dan terjemahannya
dalam bentuk bebas menggunakan bahasa Jawa Kuna.
Sebagaimana
naskah-naskah Siwaistis lainnya, Wrhaspati Tattwa dikemas dalam bentuk dialog
antara murid (sisya) dengan guru
(Siwa). Bertindak sebagai guru atau narasumber adalah Sanghyang Iswara (nama
lain dari Siwa) yang berkediaman di Puncak Kailasa. Sedangkan yang bertindak
sebagai muris/sisya atau penanya
adalah Bhagawan Wrhaspati.
Kitab
Wrhaspati Tattwa memuat ajaran-ajaran antara lain sebagai berikut:
-
Realitas
tertinggi adalah CETANA dan ACETANA, yang merupakan sumber penciptaan. Cetana
terdiri dari Paramasiwa Tattwa, Sadasiwa Tattwa, dan Siwatma Tattwa yang
dipengaruhi oleh MAYA.
-
Peramasiwa
adalah kesadaran tertinggi yang tidak dipengaruhi oleh Maya, dalam tingkatan
ini Sanghyang Widhi disebut NIRGUNA BRAHMAN.
-
Sadasiwa
adalah tingkatan dimana Sanghyang Widhi mulai tersentuh oleh Maya, sudah kena
pengaruh SAKTI, GUNA dan SWABHAWA, bersthana pada bunga teratai. Dalam
tingkatan ini Ia disebut SAGUNA BRAHMAN.
-
Siwatma
adalah tingkatan dimana Sakti, Guna dan SwabhawaNya sudah berkurang oleh
pengaruh Maya, oleh sebab itu disebut juga MAYASIRA TATTWA.
-
ATMA
yang bersthana dalam diri setiap mahluk hidup, oleh pengaruh Maya, tidak lagi
menyadari jati dirinya. Hal ini menyebabkan Atma selalu berada dalam siklus
SAMSARA.
-
Atma
dapat kembali ke asalnya apabila telah menjalankan: CATUR ISWARYA, PANCA YAMA
BRATA, PANCA NIYAMA BRATA, dan ASTASIDDHI.
-
Manusia
yang diliputi oleh Maya, ibarat sekumpulan ORANG BUTA meraba gajah. Yang meraba
telinga gajah mengatakan gajah itu seperti kipas, yang meraba gading mengatakan
seperti kayu dibubut, yang meraba kaki mengatakan seperti pilar, yang meraba
perut mengatakan seperti lumbung, dan sebagainya.
-
Pikiran
SATWIKA akan mengantar Atma mencapai MOKSA. Apabila Sattwam dan Rajas sama
besarnya, Atma akan berpulang ke SORGA. Apabila pikiran Rajas dominan, Atma
akan jatuh ke NERAKA, dan apabila pikiran Tamah dominan menyebabkan Atma
terlahir sebagai BINATANG.
-
Ada
6 (enam) rasa di alam semesta ini yang disebut SADRASA, yaitu: Lawana (asin),
Amla (asam), Katuka (pedes), Tikta (pahit), Kasaya (sepet), dan Madhura
(manis).
-
Pancamaha
Bhuta lahir dari Panca Tanmatra. PERTIWI, APAH, TEJA, BAYU dan AKASA. Pertiwi
Tattwa adalah tempat berkumpulnya semua Tattwa. Tattwa yang berada di bawah
tidak dapat menyusup pada Tattwa yang berada di atasnya.
-
Sabda
terakhir Sanghyang Iswara: Wahai Putraku Wrhaspati, prilaku untuk mencapai
KELEPASAN adalah janganlah terikat pada BADAN-mu.
(Ida Bagus Wirahaji)
-------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar