GANAPATI TATTWA
Ganapati
Tattwa adalah salah satu naskah lontar yang bercorak Siwaistis. Naskah ini menggunakan
dua bahasa, yaitu Sanskerta dan Jawa Kuna. Bahasa Sanskerta digunakan pada
bait-bait seloka, sedangkan ulasan-ulasannya menggunakan bahasa Jawa Kuna.
Naskah
ini berisikan tanya-jawab antara murid dan guru. Dalam kitab ini, yang berperan
sebagai murid (sisya) adalah Bhatara
Gana sebagai Ganapati (Pemimpin Ganabala), dan sebagai narasumber adalah Dewa
Siwa sebagai Maheswara yang menjabarkan ajaran rahasia alam semesta, hakikat
manusia, dan kelepasan.
Pada
mulanya tidak ada apa-apa, belum ada ilmu pengetahuan, yang ada ada hanyalah
NIRGUNA BRAHMAN, yang berkondisi tidak terpikirkan.
Kemudian
terjadi evolusi, dari Sukha Acintya muncul Sangyang Jnana Wisesa dengan badan
alam semesta, tidak ternoda, tidak terjangkau, tidak terpengaruh. Ketika
mencipta alam semesta karena sifat Maha Kuasanya maka mulailah menunjukkan
dirinya sebagai SAGUNA BRAHMAN.
Pada
awal dialog, Iswara menuturkan Ganapati, bahwa dari OMKARA muncullah WINDU
bagaikan embun yang berada di ujung rambut yang disinari matahari bening
bagaikan dupa. Dari Windu muncullah PANCA DAIWATMA atau Panca Dewata, yaitu:
Brahma, Wisnu, Rudra, Iswara, dan Sadasiwa.
Dari
Panca Daiwatma muncullah Panca Tanmatra, yaitu dari Brahma lahir GANDHA tanmatra,
dari Wisnu lahir RASA tanmatra, dari Rudra lahir RUPA tanmatra, dari Iswara
lahir SPARSA tanmatra, dan dari Sadasiwa lahir SABDA tanmatra.
Panca
Tanmatra melahirkan wujud-wujud yang lebih kasar, lebih nyata seperti Sabda
melahirkan AKASA berwarna bening, Sparsa melahirkan BAYU berwarna putih, Rupa
melahirkan TEJA berwarna putih, merah dan hitam, Rasa melahirkan APAH berwarna
hitam, dan Gandha melahirkan PERTIWI berwarna kuning. Dari Pertiwi muncul
bumi/tanah, dari Apah muncul air (zat cair), dari Teja muncul matahari (sinar),
dari Bayu muncul angin dan dari Akasa muncul suara. Setelah tercipta alam
semesta, kemudian terciptalah tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia.
Pada
bagian lain, Sanghyang Ganapati juga mendapat penjelasan mengenai hubungan
rahasia dengan Sanghyang Siwatma; jalan mencapai kelepasan dengan Sadanggayoga;
lahirnya Tri Aksara, Dasa Akasara dan Catur Dasa Aksara; Sanghyang Bheda Jnana;
evolusi roh menuju Dasangulasthana; dan yang terakhir adalah Penglukatan
Sanghyang Ganapati dengan sarana, upakara beserta mantranya.
(IB. Wirahaji)
-------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar