Label

Senin, 02 Desember 2013

GANAPATI TATTWA



GANAPATI TATTWA


Ganapati Tattwa adalah salah satu naskah lontar yang bercorak Siwaistis. Naskah ini menggunakan dua bahasa, yaitu Sanskerta dan Jawa Kuna. Bahasa Sanskerta digunakan pada bait-bait seloka, sedangkan ulasan-ulasannya menggunakan bahasa Jawa Kuna.

Naskah ini berisikan tanya-jawab antara murid dan guru. Dalam kitab ini, yang berperan sebagai murid (sisya) adalah Bhatara Gana sebagai Ganapati (Pemimpin Ganabala), dan sebagai narasumber adalah Dewa Siwa sebagai Maheswara yang menjabarkan ajaran rahasia alam semesta, hakikat manusia, dan kelepasan.

Pada mulanya tidak ada apa-apa, belum ada ilmu pengetahuan, yang ada ada hanyalah NIRGUNA BRAHMAN, yang berkondisi tidak terpikirkan.

Kemudian terjadi evolusi, dari Sukha Acintya muncul Sangyang Jnana Wisesa dengan badan alam semesta, tidak ternoda, tidak terjangkau, tidak terpengaruh. Ketika mencipta alam semesta karena sifat Maha Kuasanya maka mulailah menunjukkan dirinya sebagai SAGUNA BRAHMAN.

Pada awal dialog, Iswara menuturkan Ganapati, bahwa dari OMKARA muncullah WINDU bagaikan embun yang berada di ujung rambut yang disinari matahari bening bagaikan dupa. Dari Windu muncullah PANCA DAIWATMA atau Panca Dewata, yaitu: Brahma, Wisnu, Rudra, Iswara, dan Sadasiwa.

Dari Panca Daiwatma muncullah Panca Tanmatra, yaitu dari Brahma lahir GANDHA tanmatra, dari Wisnu lahir RASA tanmatra, dari Rudra lahir RUPA tanmatra, dari Iswara lahir SPARSA tanmatra, dan dari Sadasiwa lahir SABDA tanmatra.

Panca Tanmatra melahirkan wujud-wujud yang lebih kasar, lebih nyata seperti Sabda melahirkan AKASA berwarna bening, Sparsa melahirkan BAYU berwarna putih, Rupa melahirkan TEJA berwarna putih, merah dan hitam, Rasa melahirkan APAH berwarna hitam, dan Gandha melahirkan PERTIWI berwarna kuning. Dari Pertiwi muncul bumi/tanah, dari Apah muncul air (zat cair), dari Teja muncul matahari (sinar), dari Bayu muncul angin dan dari Akasa muncul suara. Setelah tercipta alam semesta, kemudian terciptalah tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia.

Pada bagian lain, Sanghyang Ganapati juga mendapat penjelasan mengenai hubungan rahasia dengan Sanghyang Siwatma; jalan mencapai kelepasan dengan Sadanggayoga; lahirnya Tri Aksara, Dasa Akasara dan Catur Dasa Aksara; Sanghyang Bheda Jnana; evolusi roh menuju Dasangulasthana; dan yang terakhir adalah Penglukatan Sanghyang Ganapati dengan sarana, upakara beserta mantranya.
(IB. Wirahaji)

-------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar